Kamis, 23 Januari 2025

Sejarah Isra Mi'raj

Isra merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 km. Dalam kondisi normal jarak tempuhnya mencapai satu bulan dengan mengendarai kuda atau unta. Nabi Muhammad SAW mencapainya tidak sampai semalam.

Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat dua rakaat, menjadi imam para nabi di tempat tersebut. Beliau juga diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda, yatu khamr, susu, dan air putih. Rasulullah memilih susu, yang disebut oleh Malaikat Jibril sebagai memilih fitrah atau agama Islam.

Adapun mikraj adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati tujuh langit. Rasulullah SAW akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Pada zaman itu tak ada satu pun orang yang mempercayai peristiwa Isra Mikraj yang dialami Nabi SAW. Kecuali hanya satu orang yang mempercayai peristiwa tersebut dengan rasa keimanan yang tinggi yakni sahabat beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Dalam mikraj, Nabi Muhammad saw bertemu dengan para nabi pilihan di setiap langit. Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Peristiwa Isra dan Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad SAW dijelaskan Allah SWT dalam QS Al-Isra ayat 1.

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Malam hari sebelum mengalami Isra dan Mi’raj, Nabi Muhammad SAW tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani. Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka’bah yang jaraknya tidak begitu jauh.

Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. Saat itulah malaikat Jibril datang dan membangunkan beliau hingga  tiga kali. Oleh Jibril, Nabi diantarkan ke Buraq, sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai), dan lebih pendek dari baghal (hewan hasil persilangan antara keledai jantan dan kuda betina). Buraq memiliki sayap dan berwarna putih susu.

Dalam kitab Qishshah Mi’rajin Nabi karya Syaikh Najmudin Al Ghozi, digambarkan dalam perjalanan dari Ka’bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW mengalami perhentian beberapa kali seperti Madinah, kemudian ke tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa a.s.

Berikut adalah penjelasan menggunakan video bagi kalian yang lebih menyukai menonton ya!


Semoga bermanfaat!

1 komentar:

  1. MaasyaaAllah, terima kasih bs mengingatkan kisah2 di balik hari bsr Islam

    BalasHapus